Kanker payudara adalah kanker yang timbul dalam jaringan payudara. Meskipun kanker payudara merupakan penyakit yang umum terjadi pada wanita, sekitar 1% dari kanker payudara terjadi pula pada pria.
Awalnya, kanker payudara mungkin tidak menimbulkan gejala apapun. Dalam beberapa kasus, tanda pertama dari kanker payudara adalah tumbuhnya benjolan baru di daerah sekitar payudara, yang bisa Anda rasakan. Sebuah benjolan yang tidak nyeri, keras dan memiliki permukaan yang tidak rata, lebih cenderung menjadi kanker. Tapi kadang-kadang benjolan atau kanker payudara ini, memiliki permukaan yang bulat dan lembut.
Menurut American Cancer Society, salah satu perubahan yang tidak biasa pada payudara berikut ini bisa menjadi gejala kanker payudara :
- Payudara yang terasa hangat saat disentuh
- Puting yang menjadi terbalik dari yang sebelumnya tidak terbalik
- Kulit payudara atau di sekitar cekungan berkerut atau memiliki penampilan yang mirip dengan kulit jeruk
- Kulit pada payudara yang merah seperti jerawat
- Mendadak terjadi peningkatan ukuran payudara yang tidak berhubungan dengan siklus menstruasi
- Puting berdarah
- Puting nyeri atau puting bersisik
- Payudara nyeri persisten atau nyeri yang tidak berhubungan dengan siklus menstruasi
- Pembengkakan kelenjar getah bening di daerah ketiak
- Terdapat massa, pembengkakan atau benjolan pada payudara.
Ini adalah gejala kanker payudara yang dapat dilihat atau disentuh, tetapi ada beberapa kasus kanker payudara dini, di mana tidak ada gejala yang dapat dideteksi dengan pemeriksaan fisik, dibutuhkan tes seperti Mammograms dan MRI (Magnetic Resonance Imaging) untuk dapat mendeteksi kelainan payudara yang tidak dapat dilihat oleh mata atau dengan sentuhan.
Namun perubahan di atas bisa saja bukan menjadi tanda yang serius untuk kanker payudara, melainkan adanya infeksi atau gejala kista ovarium. Jadi penting untuk segera memeriksakan diri Anda ke dokter jika memiliki atau merasakan sesuatu yang tidak biasa di daerah sekitar payudara.
Skrining kanker payudara rutin dapat mengungkapkan kelainan payudara yang membutuhkan pengujian lanjutan. Beberapa wanita mendeteksi kelainan payudara melalui pengujian sendiri di rumah atau melalui pemeriksaan klinis oleh dokter. Kelainan payudara yang lebih spesifik kebanyakan ditemukan melalui tes mamografi. Hanya 10% dari gejala awalnya ditemukan melalui pemeriksaan fisik, 90% sisanya terdeteksi melalui mamografi.
Ini membuktikan bahwa betapa penting untuk melakukan test mammogram secara teratur. American Cancer Society merekomendasikan bahwa perempuan yang sudah mencapai usia 40 tahunan sudah seharusnya mulai melakukan test mammogram secara teratur. Wanita yang berada pada risiko lebih tinggi terkena kanker payudara mungkin disarankan untuk memulai skrining lebih awal.
Alhamdulillah, semoga artikel ini bisa bermanfaat, sehingga Anda dapat lebih memahami ciri dan gejala kanker panyudara, akhirnya semoga kita semua berada dalam lindungan Tuhan dan terhindar dari penyakit yang satu ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar